Acara dimulai pukul 13.00. Awalnya hanya satu anak yang datang, tapi alhamdulillah kemudian 2 lagi ikut bergabung. Memang, perpustakaan seringkali mendapat kunjungan yang fluktuatif. Ada saatnya begitu banyak anak-anak datang, tapi sering juga hanya beberapa. Sebuah keadaan yang lumrah, yang penting perpustakaan tetap buka pada jadwal yang sudah ditentukan.
Selain belajar sonobe anak-anak juga diajari cara membuat kertas lipat sendiri dari kertas bekas. Tentunya, supaya mereka tidak bergantung pada kertas-kertas yang harus dibeli. Mereka bisa memanfaatkan limbah kertas yang mereka miliki untuk membuat kreasi ini.
Sambil belajar, Ibu Susan, tamu kami, juga menjelaskan manfaat origami pada anak-anak. Tak disangka, origami yang nampak hanya sebagai seni melipat kertas ternyata juga mengandung nilai-nilai pelajaran lain, seperti ketelitian, ketepatan, dan kesabaran.
Berhasil membuat satu model, membuat anak-anak senang, apalagi hasilnya bisa mereka bawa pulang ke rumah. Selain mendapat ilmu, Ibu Susan juga menghadiahkan kertas spectra (kertas lipat yang kualitasnya lebih baik) untuk kami berlatih. Alhamdulillah.
Semoga kebaikan Ibu Susan yang sudah mau berjauh-jauh datang ke tempat kami untuk membagi ilmunya juga dibalas dengan kebaikan. Amin.
